TULISAN TOU 1 MINGGU KE-3
MUSIK
DAN PENGARUHNYA
A.
Pengertian & Dibalik Pembuatan Musik
Musik adalah suara yang disusun demikian rupa sehingga
mengandung irama, lagu, dan keharmonisan terutama suara yang dihasilkan dari
alat-alat yang dapat menghasilkan irama. Walaupun musik adalah sejenis fenomena
intuisi, untuk mencipta, memperbaiki dan mempersembahkannya adalah suatu bentuk
seni. Mendengar musik pula adalah sejenis hiburan. Musik adalah sebuah fenomena
yang sangat unik yang bisa dihasilkan oleh beberapa alat musik.
Tiada seorangpun di muka bumi ini yang tak pernah
mendengar musik. Baik disadari maupun tidak, musik dimainkan hampir di seluruh
penjuru dunia. Di mobil, Mall, Cafe, bahkan di hutan, bunyi gemerisik dedaunan
yang bermain ansambel dengan angin dan ranting serta kicauan burung
menghasilkan musik yang indah dan menenangkan.
Musik menghiasi setiap detik dalam hidup. Tak perlu lagi
dijelaskan apa arti musik dalam kamus besar bahasa Indonesia, yang perlu kita
pahami bersama adalah makna musik dalam kehidupan manusia. Dari sudut mana kita
melihat musik? Bagaimana manusia memandang musik? Sebagai penikmat, pemain,
atau pengkritik musik? Hanya diri kita lah yang dapat memutuskannya.
Musik adalah salah satu hasil pemikiran manusia sejak
zaman primitif. Musik yang dahulu hanya berbentuk bunyi-bunyian tak beraturan,
berkembang menjadi media penerus doa pada Tuhan, hingga menjadi wadah eksekusi
ekspresi manusia. Musik yang fungsinya hanya satu, bercabang menjadi banyak
fungsi dan jenisnya.
Pencipta
Musik
Musik, diciptakan, dinikmati, dan dikritisi oleh manusia.
Proses penciptaan musik tak lepas dari pengetahuan manusia akan rasa yang
tercipta dari pengalaman sehari-hari. Dimana lagu Naik-Naik ke Puncak Gunung
begitu mayor (bahagia), sedangkan lagu Gugur Bunga atau Syukur begitu tenang
dan hikmat dalam tangga nada minor. Setiap detil penciptaan musik hampir selalu
memiliki alasan tertentu. Dalam musiknya, seorang komposer membisikkan makna
pada setiap nada. Bagi seorang pencipta musik, musik yang ia ciptakan adalah
perkawinan antara rasa dan pikirannya. Musiknya adalah penggambaran sudut
pandangnya terhadap tema yang ia ambil.
Pemain
Musik
Partitur musik yang telah diciptakan kemudian sampai pada
tangan seorang musisi, yaitu orang yang memiliki keterampilan dalam memainkan
alat musik. Mungkin juga sampai pada seorang penyanyi, yang akhirnya akan
mengantarkan musik tersebut ke telinga penikmat dan kritikus musik. Peran
pemain musik dan penyanyi ini sangat besar dalam hal sampai atau tidaknya
maksud sang pencipta musik atau lagu. Interpretasi seorang musisi, harus
seragam dengan keinginan pencipta lagu atau komposer. Interpretasi musisi harus
bisa diwujudkan melalui penampilan yang penuh penghayatan agar pendengar bisa
menerima pesan komposer dengan baik.
Tugas seorang pemain musik dan penyanyi memang berat,
namun bagi mereka musik adalah tentang bagaimana memainkan musik yang mereka
sukai, menyanyikan lagu dari komposer favorit, sekaligus mengekspresikan apa
yang mereka rasakan melalui lagu dan musik yang dimainkan. Melalui musik yang
mereka mainkan, pemain musik juga terus belajar dan mengasah keterampilan
bermusiknya sehingga mencapai level yang mereka inginkan. Bagi mereka, musik
adalah passion dan idealisme yang harus terus diikuti.
Penikmat
Musik
Penikmat musik adalah kalangan yang gemar mendengarkan
musik. Mereka senang mendengar musik namun tidak ingin belajar memainkan musik
secara profesional. Penikmat musik ini menonton acara musik di televisi,
mendengar musik di radio, menonton video musik di internet serta membeli cd
musik baik asli maupun bajakan. Bagi penikmat musik, bagaimana cara mereka
mendengar musik itu sah-sah saja, asalkan musik masih bisa didengar dan
dinikmati. Beberapa dari penikmat musik memiliki aliran musik yang disukai,
mulai dari musik klasik, hingga musik yang populer saat ini. Penikmat musik
adalah konsumen dari industri musik dunia.
Kritikus
Musik
Kritikus musik biasanya memiliki pengetahuan yang luas
mengenai musik. Tidak harus menjadi musisi jika ingin mengkritisi musik. Namun,
seorang kritikus musik harus benar-benar teliti atas hal yang ia kritisi. Dia
tidak bisa seenaknya mengkritik sebuah lagu atau musik tanpa melakukan
pengamatan terlebih dahulu.
Nah, keempat “peran” diatas bukan bertujuan untuk
mengkotak-kotakkan warga JR dalam sudut pandang tertentu. Musik tentu bebas
untuk dinikmati dan dipahami. Dengan mengetahui berbagai jenis “peran” dalam
musik, pada proses penciptaan, penghayatan, hingga penampilan sebuah lagu atau
karya musik maka warga JR diharapkan dapat mencintai musik lebih dari
sebelumnya. Supaya musik dicintai dan dihargai sebagai sebuah karya yang mengandung
banyak makna dan tidak lagi meremehkan salah satu atau banyak jenis musik yang
ada. Karena manusia yang menciptakan musik, manusia pula lah yang harus
mencintainya.
B.
Pengaruh Musik
Berbagai jenis musik yang eksis hingga saat ini, memiliki
penggemar yang berasal dari berbagai kalangan. Hal ini dikarenakan setiap genre
musik memiliki karakter yang berbeda satu sama lain. Orang-orang mendengarkan
musik dengan berbagai alasan, misalnya untuk melepas penat, memberi semangat
bahkan beberapa jenis musik telah digunakan sebagai sarana menyembuhkan
penyakit.
Pada dasarnya, musik memang memiliki fungsi sebagai
sebuah objek yang diproses secara kognitif oleh otak, sehingga dapat
menimbulkan efek tertentu. Misalnya musik dengan tempo cepat dan drum yang
menghentak, akan membuat pendengar semakin bersemangat. Mengapa ini bisa
terjadi? Musik dengan tempo cepat, akan mempercepat denyut jantung pendengar,
sehingga pendengar menjadi lebih bersemangat. Tentu peningkatan denyut jantung
ini tidak berlangsung secara spontan, namun secara perlahan hingga denyut
jantung sama dengan tempo musik yang didengarkan.
Begitu juga dengan musik dengan tempo lambat. Tempo
lambat akan melambatkan denyut jantung sehingga keadaan pendengar
berangsur-angsur semakin rileks dan tenang. Misalnya jika kita mendengarkan
musik keroncong, atau musik yang bertempo lambat seperti pada musik yang biasa
diputar di tempat belajar atau perpustakaan.
Beberapa penelitian telah melakukan pembuktian terhadap
efek musik pada beberapa kasus, misalnya pada saat siswa sedang menulis puisi.
Beberapa guru menerapkan metode menulis puisi sambil memperdengarkan lagu yang
menenangkan kepada siswa. Hasilnya tulisan mereka lebih bagus karena
konsentrasi siswa meningkat. Dalam proses konseling siswa, guru juga
memperdengarkan musik yang menenangkan untuk membantu siswa merasa rileks
sehingga siswa dapat menyampaikan kesulitan dan masalahnya dengan jelas, dan
jujur. Beberapa penelitian tersebut telah membantu banyak guru diberbagai
tempat dan telah membuktikan bahwa musik berperan besar dalam mengubah perasaan
atau emosi manusia.
Musik yang dianggap dapat mewakili perasaan remaja,
biasanya akan diikuti perkembangannya oleh remaja. Disinilah letak pentingnya
peran orang tua terhadap perkembangan anak. Para orang tua harus berhati-hati
terhadap musik yang didengarkan oleh anaknya. Musik diciptakan atas dasar
kecintaan seseorang terhadap seni. Kebanyakan pencipta lagu menciptakan lagu
sesuai dengan tujuan mereka sendiri. Ada yang bertujuan untuk menyampaikan
protes, menegakkan keadilan, menceritakan pengalaman pribadi, atau
alasan-alasan lain.
Orangtua perlu waspada jika anak-anak dibawah umur
mendengarkan musik dengan lirik yang kasar atau lirik yang mengangkat tema
tentang orang dewasa. Jika hanya mendengar sekali mungkin tidak akan
berpengaruh besar, namun jika ia mendengarkan berkali-kali bahkan setiap hari,
lambat laun otak mereka akan merespon musik tersebut. Mulai dari meniru ucapan
yang ia dengar, hingga berlaku seperti apa yang ia katakan. Singkatnya, musik
jika tidak disaring dengan baik dan benar, akan dapat mengubah pribadi seorang
anak yang masih polos dan tidak tahu apa-apa.
Sayangnya, banyak sekali orang tua yang tidak sadar atas
efek negatif ini. Kebanyakan orangtua tidak punya waktu untuk memperhatikan
musik kesukaan anaknya hingga akhirnya sang anak menunjukkan perilaku kasar
atau mengalami perubahan sikap dalam dirinya. Oleh karena itu, anak-anak
dibawah umur harus selalu diawasi oleh orangtua demi perkembangan kedewasaan
yang baik bagi mereka.
Musik memiliki manfaat dan bisa juga merugikan. Namun
bukan musik yang menyebabkan kerugian itu. Musik diturunkan oleh Tuhan, lalu
diproses oleh manusia. Manusia inilah yang harusnya berhati-hati dalam membuat
musik. Seharusnya sang pencipta lagu sadar bahwa musiknya beredar luas dan
dinikmati oleh berbagai kalangan dari berbagai generasi. Musik dengan tujuan
yang baik, akan memberi dampak yang baik pula bagi pendengarnya. Namun musik dengan isi yang terlalu
menyimpang, akan berpengaruh buruk bagi pendengar dan penggemarnya.
0 komentar: