BAHASA INDONESIA 2 TUGAS 1

01:42 0 Comments


1.       Jelaskan pengertian penalaran, proposisi, evidensi, inferensi, dan implikasi !
2.       Bagaimana cara menguji data, fakta dan menilai autoritas ?
3.    Mengapa penalaran menjadi komponen penting dalam menyusun sebuah penelitian ? jelaskan menurut anda !
4.       Jelaskan perbedaan berfikir deduktif dan berfikir induktif. Dan masing-masing berikan contoh !

PENALARAN
Penalaran adalah suatu proses berpikir yang berdasarkan pada pengamatan indera (pengamatan empirik) dan menjadi suatu konsep atau pengertian. Penalaran juga merupakan aktivitas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannya diperlukan simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga wujud penalaran akan akan berupa argumen.
Kesimpulannya adalah pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol berupa kata, sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat (kalimat berita) dan penalaran menggunakan simbol berupa argumen. Argumenlah yang dapat menentukan kebenaran konklusi dari premis.
Berdasarkan paparan di atas jelas bahwa tiga bentuk pemikiran manusia adalah aktivitas berpikir yang saling berkait. Tidak ada ada proposisi tanpa pengertian dan tidak akan ada penalaran tanpa proposisi. Bersama – sama dengan terbentuknya pengertian perluasannya akan terbentuk pula proposisi dan dari proposisi akan digunakan sebagai premis bagi penalaran. Atau dapat juga dikatakan untuk menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil dari rangkaian pengertian yang berasal dari penalaran-penalaran.

PROPOSISI
Proposisi adalah istilah yang digunakan untuk kalimat pernyataan yang memiliki arti penuh dan utuh. Hal ini berarti suatu kalimat harus dapat dipercaya, disangsikan, disangkal, atau dibuktikan benar tidaknya. Singkatnya, proposisi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang dapat dinilai benar atau salah.
Dalam ilmu logika, proposisi mempunyai tiga unsur yakni:
1.       Subyek, perkara yang disebutkan adalah terdiri dari orang, benda, tempat, atau perkara.
2.       Predikat adalah perkara yang dinyatakan dalam subjek.
3.       Kopula adalah kata yang menghubungkan subjek dan predikat.

EVIDENSI
Adalah semua fakta yang ada, yang dihubung-hubungkan untuk membuktikan adanya sesuatu. Evidensi merupakan hasil pengukuan dan pengamatan fisik yang digunakan untuk memahami suatu fenomena. Evidensi sering juga disebut bukti empiris. Akan tetapi pengertian evidensi ini sulit untuk ditentukan secara pasti, meskipun petunjuk kepadanya tidak dapat dihindarkan.
Kita mungkin mengartikannya sebagai "cara bagaimana kenyataan hadir" atau perwujudan dari ada bagi akal". Misal Mr.A mengatakan "Dengan pasti ada 301.614 ikan di bengawan solo", apa komentar kita ? Tentu saja kita tidak hanya mengangguk dan mengatakan "fakta yang menarik". Kita akan mengernyitkan dahi terhadap keberanian orang itu untuk berkata demikian.
Tentu saja reaksi kita tidak dapat dilukiskan sebagai "kepastian", Tentu saja kemungkinan untuk benar tidak dapat di kesampingkan, bahwa dugaan ngawur atau ngasal telah menyatakan jumlah yang persis. Tetapi tidak terlalu sulit bagi kita untuk menangguhkan persetujuan kita mengapa ? Karena evidensi memadai untuk menjamin persetujuan jelaslah tidak ada. Kenyataannya tidak ada dalam persetujuan terhadap pernyataan tersebut.
Sebaliknya, kalau seorang mengatakan mengenai ruang di mana saya duduk, "Ada tiga jendela di dalam ruang ini," persetujuan atau ketidak setujuan saya segera jelas. Dalam hal ini evidensi yang menjamin persetujuan saya dengan mudah didapatkan.
Dalam wujud yang paling rendah. Evidensi itu berbentuk data atau informasi. Yang di maksud dengan data atau informasi adalah bahan keterangan yang di peroleh dari suatu sumber tertentu.

INFERENSI
Inferensi adalah tindakan atau proses yang berasal kesimpulan logis dari premis-premis yang diketahui atau dianggap benar. Kesimpulan yang ditarik juga disebut sebagai idiomatik. Hukum valid inference dipelajari dalam bidang logika.
Inferensi manusia (yaitu bagaimana manusia menarik kesimpulan) secara tradisional dipelajari dalam bidang psikologi kognitif ; kecerdasan buatan para peneliti mengembangkan sistem inferensi otomatis untuk meniru inferensi manusia. inferensi statistik memungkinkan untuk kesimpulan dari data kuantitatif.
Proses di mana kesimpulan disimpulkan dari pengamatan beberapa disebut penalaran induktif. Kesimpulannya mungkin benar atau salah, atau benar dalam tingkat tertentu akurasi, atau yang benar dalam situasi tertentu. Kesimpulan disimpulkan dari pengamatan beberapa dapat diuji oleh pengamatan tambahan.
Definisi ini diperdebatkan (karena kurangnya kejelasan Ref:. Oxford kamus bahasa Inggris: “induksi … 3 Logika kesimpulan dari suatu hukum umum dari contoh-contoh tertentu..”) Definisi yang diberikan sehingga hanya berlaku ketika “kesimpulan” adalah umum.
1.       Sebuah kesimpulan yang dicapai pada dasar bukti dan penalaran.
2.       Proses mencapai kesimpulan seperti: “ketertiban, kesehatan, dan dengan kebersihan inferensi”.
Contoh inferensi
Inkoherensi: tidak ada definisi inferensi deduktif telah ditawarkan. definisi yang ditawarkan adalah untuk inferensi INDUKTIF. Filsuf Yunani didefinisikan sejumlah silogisme , bagian tiga kesimpulan yang benar, yang dapat digunakan sebagai blok bangunan untuk penalaran yang lebih kompleks. Kita mulai dengan yang paling terkenal dari mereka semua:
Semua manusia fana
Socrates adalah seorang pria
Oleh karena itu, Sokrates adalah fana.
Pembaca dapat memeriksa bahwa tempat dan kesimpulan yang benar, tetapi Logika berkaitan dengan inferensi: apakah kebenaran kesimpulan mengikuti dari yang tempat?
Validitas kesimpulan tergantung pada bentuk kesimpulan. Artinya, kata “berlaku” tidak mengacu pada kebenaran atau kesimpulan tempat, melainkan dengan bentuk kesimpulan. Inferensi dapat berlaku bahkan jika bagian yang palsu, dan dapat tidak valid bahkan jika bagian-bagian yang benar. Tapi bentuk yang valid dengan premis-premis yang benar akan selalu memiliki kesimpulan yang benar. Sebagai contoh, perhatikan bentuk berikut symbological trek:
Semua apel biru.
Pisang adalah apel.
Oleh karena itu, pisang berwarna biru.

IMPLIKASI
Implikasi adalah rangkuman, yaitu sesuatu dianggap ada karena sudah dirangkum dalam fakta atau evidensi itu sendiri. Banyak dari kesimpulan sebagai hasil dari proses berpikir yang logis harus disusun dengan memperhatikan kemungkinan-kemungkinan yang tercakup dalam evidensi (=implikasi), dan kesimpulan yang masuk akal berdasarkan implikasi (=inferensi).


MENGUJI DATA
Data dan informasi yang digunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena itu perlu diadakan pengujian melalui cara-cara tertentu sehingga bahan-bahan yang merupakan fakta itu siap digunakan sebagai evidensi. Dibawah ini beberapa cara yang dapat digunakan untuk pengujian tersebut.
1.       Observasi
2.       Kesaksian
3.       Autoritas

MENGUJI FAKTA
Untuk menetapkan apakah data atau informasi yang kita peroleh itu merupakan fakta, maka harus diadakan penilaian. Penilaian tersebut baru merupakan penilaian tingkat pertama untuk mendapatkan keyakitan bahwa semua bahan itu adalah fakta, sesudah itu pengarang atau penulis harus mengadakan penilaian tingkat kedua yaitu dari semua fakta tersebut dapat digunakan sehingga benar-benar memperkuat kesimpulan yang akan diambil.
1.       Konsistensi
2.       Koherensi

MENILAI AUTORITAS
Seorang penulis yang objektif selalu menghidari semua desas-desus atau kesaksian dari tangan kedua. Penulis yang baik akan membedakan pula apa yang hanya merupakan pendapat saja atau pendapat yang sungguh-sungguh didasarkan atas penelitian atau data eksperimental.
1.       Tidak mengandung prasangka
2.       Pengalaman dan pendidikan autoritas
3.       Kemashuran dan prestise
4.       Koherensi dengan kemajuan


PENALARAN MENJADI KOMPONEN PENTING DALAM PENELITIAN
Mengapa penalaran menjadi komponen penting dalam melakukan penelitian?. Penelitian merupakan suatu kegiatan memecahkan suatu masalah/kasus yang terjadi. Penelitian berguna supaya masalah/kasus tersebut dapat ditemukan suatu solusi yang meringankan atau bahkan menghilangkan masalah tersebut. Oleh karena itu proses berfikir yang berdasarkan pengamatan indera (pengamatan empirik) yang merupakan pengertian dari penalaran tentu menjadi komponen yang penting dalam penelitian. Untuk menemukan solusi dari suatu masalah diperlukan penalaran, diperlukan proses berpikir, diperlukan pengamatan, diperlukan informasi, dll. Apa jadinya jika ada penelitian dilakukan tanpa penalaran, walaupun informasi yang diperlukan sudah cukup tersedia maka tanpa komponen yang satu ini penelitian tidak akan menemukan jalan untuk mencapai suatu solusi pemecahan masalahnya atau penelitian akan terhenti tanpa adanya suatu hasil.


METODE BERPIKIR
Ada dua macam metode dalam melakukan penalaran, yaitu:
1.       Metode Induktif
Metode induktif adalah metode berpikir dengan cara menjelaskan terlebih dahulu permasalahan/kasus yang bersifat khusus, baru kemudian diakhiri dengan menjelaskan permasalahan/kasus yang bersifat umum.
Contoh paragraf penalaran dengan metode Induktif adalah sebagai berikut,
“ Persaingan industri smartphone di pasar indonesia saat ini tidak hanya dikuasai oleh vendor kawakan seperti samsung, sony, nokia, dll (khusus). Namun vendor yang bisa dikatakan baru dalam memasarkan smartphone di indonesia juga mampu bersaing dengan vendor kawakan. Dengan kualitas yang mumpuni dan dengan harga yang terbilang murah, vendor seperti xiaomi, huawei, oppo, lenovo, ZTE dan Meizu (khusus) adalah merupakan vendor asal negeri tirai bambu yang terbilang sukses berdagang di pasar indonesia. Produk smartphone asal China (umum) yang memasuki pasar indonesia membuat persaingan menjadi tidak mudah bagivendor yang telah lebih dulu mejajakan produk smartphone (umum) mereka di tanah air. “
2.       Metode Deduktif
Kebalikan dari metode induktif, metode Deduktif ini menjelaskan terlebih dahulu permasalahan/kasus yang bersifat umum barulah kemudian menjelaskan permasalahan/kasus yang bersifat khusus. Contoh paragraf penalaran dengan metode Deduktif adalah sebagai berikut,
“ Semakin berkembangnya teknologi perangkat lunak yang semakin memudahkan manusia dalam melakukan pekerjaannya tidak terlepas dari software developer. Saat ini bukan hanya user saja yang mendapatkan kemudahan itu, software developer juga dimudahkan dengan hadirnya Bahasa Pemrograman 4GL atau Bahasa Pemrograman Generasi ke Empat (umum), bahasa pemrograman generasi ke empat hadir untuk menambah produktifitas software developer dalam mengembangkan software buatannya. Bahasa Pemrograman seperti Oracle, ABAP (khusus) mampu meningkatkan produktifitas dan kecepatan pembuatan perangkat lunak dan tentu sangat membantu software developer dalam melakukan pekerjaannya.

Unknown

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

0 komentar:

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com tipscantiknya.com kumpulanrumusnya.comnya.com